Minggu, 12 Maret 2023

Candi Sambisari, Mahakarya Budaya Tersembunyi

 Candi Sambisari, Mahakarya Budaya Tersembunyi



Yogyakarta, sebuah kota wisata dengan budaya yang khas selalu meninggalkan kesan di hati. Banyak wisata cagar budaya dan situs purbakala di Yogyakarta, salah satunya adalah candi. Terdapat puluhan candi yang sudah terkenal bahkan terdapat banyak candi yang belum tersentuh di Yogyakarta. Namun, terdapat salah satu candi unik yang ada di Yogyakarta dan jarang diketahui oleh masyarakat.

 

Candi Sambisari adalah salah satu candi yang unik di Yogyakarta. Candi ini dinamai Sambisari sesuai dengan tempat keberadaan candi. Candi Sambisari terletak di Dusun Sambisari, Desa Purwomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Dari pusat kota Yogyakarta, jaraknya sekitar 15 kilometer ke arah timur.

Letak Lokasi Candi yang Unik

Tidak seperti candi lainnya, Candi Sambisari terletak di bawah permukaan tanah yang membuat candi tersebut tidak tampak dari kejauhan. Jika Anda bertanya, mengapa candi ini berada di bawah permukaan tanah? Hal tersebut karena saat belum ditemukan, candi ini terkubur oleh abu vulkanik. Pada zaman dahulu, saat terjadi erupsi Gunung Merapi yang sangat dahsyat, abu vulkanik menutupi seluruh permukaan candi sehingga candi tersebut hilang di dataran. Awal mula candi ini ditemukan, secara tidak sengaja oleh seorang petani yang sedang mencangkul sawah. Saat petani tersebut bekerja di sawah, cangkulnya tidak sengaja membentur batu yang sangat keras. Batu tersebut tidak lain adalah pucuk dari atap candi. Melihat kecurigaan tersebut, petani mencangkul lebih dalam Oleh karena itu, candi yang berada di bawah permukaan tersebut membuat ciri khas dan keunikan tersendiri bagi Candi Sambisari.


Dilihat dari tata letak dan tata ruangnya, Candi Sambisari ini terbilang unik dan berbeda dari candi pada umumnya karena terletak di bawah permukaan tanah sehingga candi tersebut tidak tampak dari kejauhan. Untuk menuju candi ini, pengunjung harus menuruni anak tangga. Terdapat empat jalan yang bisa dipilih dan berada di masing-masing sisi. Candi Sambisari terdiri atas satu candi utama yang menghadap ke barat dan tiga candi perwara yang letaknya berhadapan dengan candi utama. Candi utama kondisinya relatif utuh sedangkan tiga candi perwara saat ini kondisinya tidak utuh. Tata ruang halaman candi tersusun mulai dari halaman paling luar terus berjenjang menuju candi utama di pusat halaman. 

Sejarah dan Filososfi


Bentuk dan wujud bangunan Candi Sambisari masing-masing memiliki makna dan filosofinya tersendiri.  Bangunan Candi Sambisari berbentuk empat persegi dan mempunyai tiga bagian pokok, yaitu kaki, tubuh, dan atap. Ketiga bagian itu melambangkan tiga tingkatan dunia. Tingkatan pertama, dunia saat manusia masih terikat dengan keduniawian. Tingkat kedua, dunia saat manusia mulai meninggalkan hasrat keduniawian. Dunia ketiga, saat manusia sudah meninggalkan hasrat keduniawian. 


Pada masing-masing sisi dinding luar tubuh candi terdapat relung berisi arca, di dinding selatan terdapat Siwa, di dinding timur terdapat Arca Ganesha, dan di dinding utara terdapat Arca Durga. Tubuh candi memiliki bilik untuk menempatkan arca dan Lingga-Yoni. Arca tersebut ditempatkan di tengah ruangan, dalam tubuh candi. Lingga dan Yoni yang dapat diartikan sebagai lambang kemakmuran dan kesuburan. 


Di bagian pelipit bermotif hias Tirai. Tirai berbentuk lengkung-lengkung dengan kombinasi di bagian tengahnya berupa pahatan bermotif bunga dan sulur-suluran. Pada sepanjang tepi atap dan dinding candi dihiasi oleh deretan pahatan dengan pola berseling antara sulur-suluran. Motif sulur ini sering digunakan untuk menghiasi bangunan-bangunan suci seperti candi. Motif sulur tersebut memiliki makna yang mendalam bagi agama Hindu. Sulur menggambarkan kehidupan yang tidak lekang oleh waktu. Sulur menggambarkan kehidupan yang terus berputar dan tidak seorang pun dapat menghentikannya. Selain itu, motif sulur menggambarkan alam semesta dan kehidupan serta dianggap sebagai simbol kesuburan dan kemakmuran. 


Tata letak, tata ruang, dan wujud candi terdiri atas komponen-komponen yang terangkai dalam susunan tertentu dan secara keseluruhan menjadi susunan rangkaian yang membentuk suatu keindahan yang totalitas. Bukan hanya sebagai hiasan, komponen-komponen candi tersebut memiliki filosofinya tersendiri. Tiket masuk Candi Sambisari sangatlah terjangkau. Hanya dengan Rp 6000 saja, Anda bisa pergi ke tempat wisata sekaligus menambah ilmu sejarah.

Tiket Masuk

Jam Buka

Selasa - Minggu 07.00-17.00

Senin                                Tutup

Tiket Masuk

Biaya Retribusi Rp 6.000 per orang

Parkir Mobil Rp 5.000

Parkir Motor Rp 2.000

Google Map

https://goo.gl/maps/Cvyore1UyenTYEL7A


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Efektif Copywriting untuk Produk Media Tanam

 Efektif Copywriting untuk  Produk Media Tanam Kalender Konten Media Sosial Kalender konten biasaya dibuat untukmerencanakan dan mengatur ko...